Kamis, 11 Desember 2014
Menghidupi Iman
11 Desember 2014
![](javascript:fbShare("703639703796626", "http://www.gky.or.id/gema.jsp?gemaId=345", "Menghidupi+Iman", "Kamis, 11 Desember 2014 Bacaan Alkitab hari ini: Kisah Para Rasul 27 Perjalanan ke Roma sangat jauh dari mudah. Perjalanan itu bukan hanya memakan waktu yang panjang dan menantang bahaya di laut, teta", "http://www.gky.or.id/images/gema.jpg", 520, 350))
Kamis, 11 Desember 2014
Bacaan Alkitab hari ini: Kisah Para Rasul 27
Perjalanan ke Roma sangat jauh dari mudah. Perjalanan itu bukan hanya memakan waktu yang panjang dan menantang bahaya di laut, tetapi perjalanan itu hampir menelan nyawa Rasul Paulus dan seluruh isi kapal. Benar bahwa Allah campur tangan dan melindungi, tetapi jika kita beranggapan bahwa itu berarti keadaan tidak berbahaya, maka kita salah besar. Berkali-kali bahaya itu nyata dialami oleh Rasul Paulus. Kesulitan sudah dimulai dari awal perjalanan (27:7-8). Angin badai yang sangat hebat membuat semua orang di kapal tidak makan selama berhari-hari dan hampir putus harapan (27:21). Jikalau anak-anak kapal berhasil melarikan diri dari kapal, mereka semua tidak akan selamat (27:30-32). Jikalau para prajurit membunuh semua tahanan, termasuk Rasul Paulus, maka hidup Rasul Paulus akan berakhir di situ (27:42). Bahaya demi bahaya bertubi-tubi, tetapi Tuhan hadir di situ. Di tengah gelapnya situasi, seorang malaikat berdiri di sisi Rasul Paulus dan berkata, “Jangan takut, Paulus! Engkau harus menghadap Kaisar.” (27:24).
Seringkali tangan Allah yang tidak terlihat dan masalah yang nyata, berbenturan dalam peristiwa demi peristiwa. Hal itu tidak berarti bahwa semua peristiwa sudah ditentukan untuk berakhir dengan baik dan kita hanya perlu duduk dengan tenang melihat bagaimana Tuhan bekerja dan menjadikan segalanya indah. Akan tetapi, hal itu juga bukan berarti bahwa situasinya sangat gelap, menegangkan, dan kita harus meraba-raba tanpa pengharapan, tanpa jaminan, dan tanpa keyakinan akan kehadiran Allah. Sebaliknya, kuasa Allah dan tanggung jawab manusia bertemu dalam hidup manusia yang adalah darah dan daging. Kita hidup oleh iman, tetapi kita perlu menghidupi iman itu.
Waktu keadaan begitu gelap, masalah dan bahaya bertubi-tubi kita alami, mungkin itulah saat paling penting untuk menguji apakah kita menghidupi iman kita. [Siauw]
Roma 1:17b
“Orang benar akan hidup oleh iman”
Bacaan Alkitab hari ini: Kisah Para Rasul 27
Perjalanan ke Roma sangat jauh dari mudah. Perjalanan itu bukan hanya memakan waktu yang panjang dan menantang bahaya di laut, tetapi perjalanan itu hampir menelan nyawa Rasul Paulus dan seluruh isi kapal. Benar bahwa Allah campur tangan dan melindungi, tetapi jika kita beranggapan bahwa itu berarti keadaan tidak berbahaya, maka kita salah besar. Berkali-kali bahaya itu nyata dialami oleh Rasul Paulus. Kesulitan sudah dimulai dari awal perjalanan (27:7-8). Angin badai yang sangat hebat membuat semua orang di kapal tidak makan selama berhari-hari dan hampir putus harapan (27:21). Jikalau anak-anak kapal berhasil melarikan diri dari kapal, mereka semua tidak akan selamat (27:30-32). Jikalau para prajurit membunuh semua tahanan, termasuk Rasul Paulus, maka hidup Rasul Paulus akan berakhir di situ (27:42). Bahaya demi bahaya bertubi-tubi, tetapi Tuhan hadir di situ. Di tengah gelapnya situasi, seorang malaikat berdiri di sisi Rasul Paulus dan berkata, “Jangan takut, Paulus! Engkau harus menghadap Kaisar.” (27:24).
Seringkali tangan Allah yang tidak terlihat dan masalah yang nyata, berbenturan dalam peristiwa demi peristiwa. Hal itu tidak berarti bahwa semua peristiwa sudah ditentukan untuk berakhir dengan baik dan kita hanya perlu duduk dengan tenang melihat bagaimana Tuhan bekerja dan menjadikan segalanya indah. Akan tetapi, hal itu juga bukan berarti bahwa situasinya sangat gelap, menegangkan, dan kita harus meraba-raba tanpa pengharapan, tanpa jaminan, dan tanpa keyakinan akan kehadiran Allah. Sebaliknya, kuasa Allah dan tanggung jawab manusia bertemu dalam hidup manusia yang adalah darah dan daging. Kita hidup oleh iman, tetapi kita perlu menghidupi iman itu.
Waktu keadaan begitu gelap, masalah dan bahaya bertubi-tubi kita alami, mungkin itulah saat paling penting untuk menguji apakah kita menghidupi iman kita. [Siauw]
Roma 1:17b
“Orang benar akan hidup oleh iman”
Ibadah yang Memperkenankan hati Tuhan
Minggu, 14 Desember 2014
14 Desember 2014
Desakan Keras bagi Gembala Jemaat
Pengantar 1-2 Timotius
13 Desember 2014
Sampai ke Ujung Bumi
Jumat, 12 Desember 2014
12 Desember 2014
Panggilan Sorgawi
Rabu, 10 Desember 2014
10 Desember 2014
Melangkah Sebagai Jawaban Doa
Selasa, 9 Desember 2014
9 Desember 2014
Bertobat
Senin, 8 Desember 2014
8 Desember 2014